Kabupaten
Tabanan merupakan salah satu sentral produksi tanaman pangan di Provinsi Bali.
Jumlah produksi tanaman pangan Kabupaten Tabanan adalah yang terbesar di Provinsi
Bali. Tanaman pangan dikelompokan ke dalam empat kelompok, yaitu padi,
palawija, sayur-sayuran, dan buah-buahan. Desa Sembung Gede menjadi salah satu
desa di Kecamatan Kerambitan yang memiliki potensi produksi padi yang tinggi.
Namun, beberapa petani padi masih melakukan pemupukan menggunakan pupuk anorganik
untuk meningkatkan produktivitas lahan pertanian. Selain sebagai petani padi,
beberapa petani di Desa Sembung Gede juga memiliki ternak sapi yang kotoran dan
urinnya belum dimanfaatkan dengan optimal. Hal tersebut yang kemudian melatarbelakangi
tim pengabdian dari Universitas Mahasaraswati Denpasar melakukan pelatihan dan pendampingan untuk mewujudkan
pertanian ramah lingkungan dan pertanian organik menuju pertanian yang
berkelanjutan. Kegiatan
pendampingan yang dilakukan oleh Tim Pengabdian Universitas Mahasaraswati
Denpasar ini merupakan Program Pemberdayaan Wilayah (PW) yang terlaksana dengan
hibah dari Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat
(DRTPM) Kemendikbud Ristek tahun 2023. Kegiatan pengabdian masyarakat ini
dilakukan oleh dosen dan mahasiswa dari Universitas Mahasaraswati Denpasar yang
diketuai oleh Ida Ayu Nyoman Yuliastuti, S.E., M.Si., dengan anggota Komang
Dean Ananda, S.Si., M.Sc. dan I Gusti Agung Ayu Istri Lestari, S.T., M.T serta
dosen Universitas Udayana yaitu Dr. Made Agung Raharja, S.E., Ak., S.Si., M.Sc.
Dalam perjalanannya, petani Desa Sembung Gede masih menggunakan pupuk anorganik salah satunya disebabkan karena kurangnya pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam mengolah pupuk organik. Dengan memanfaatkan potensi bahan organik seperti limbah pertanian dan peternakan yang selama ini dibiarkan begitu saja akan dapat menjaga kesuburan tanah dalam jangka panjang sehingga lahan dapat ditanami kembali. Ketergantungan pada pupuk anorganik menghambat upaya memperbaiki kesuburan tanah karena akan mengalam degradasi. Pelatihan dan pendampingan yang diberikan kepada petani di Desa Sembung Gede yakni pelatihan dan pendampingan pengolahan limbah ternak menjadi pupuk organik cair (POC) dan kompos dengan terlebih dahulu melakukan pemilahan kotoran sapi antara yang padat dengan urinnya.
Dalam kegiatan penyuluhan dan pelatihan
yang diselenggarakan, dihadirkan narasumber Komang Dean Ananda, S.Si., M.Sc., dosen
Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian dan Bisnis sekaligus anggota Tim
Pengabdian skema Pemberdayaan Wilayah (PW) Universitas Mahasaraswati Denpasar mengenai
pengolahan limbah urin sapi menjadi Pupuk Organik Cair (POC) serta pengolahan
limbah kotoran padat menjadi pupuk kompos. Melalui penyuluhan dan pelatihan ini
diharapkan petani Desa Sembung Gede mendapatkan pemahaman pentingnya penggunaan
pupuk organik untuk menjaga kelestarian lahan serta menjadi terampil dalam
proses pembuatan pupuk organik baik padat mapun cair.
Dalam kegiatan tersebut turut bergabung Bapak I Nengah Gunarja selaku Kepala Kewilayahan Batuaji Kawan Kelod yang sangat mendukung kegiatan pengabdian ini dan berharap kegiatan ini dapat memberikan manfaat bagi Desa Sembung Gede secara umum dan Petani di Desa Sembung Gede secara khusus. Beliau juga menambahkan agar kegiatan ini akan berkelanjutan dan dapat mewujudkan pertanian organik di Desa Sembung Gede menuju pertanian yang berkelanjutan.
Penulis: Ida Ayu Nyoman Yuliastuti, S.E., M.Si., Komang Dean
Ananda, S.Si., M.Sc., I Gusti Agung Ayu Istri Lestari, S.T., M.T dan Dr. Made
Agung Raharja, S.E., Ak., S.Si., M.Sc.